membaca buku tentang pernikahan adalah untuk mempelajari seorang pria yang kelak akan jadi suamiku. itulah yang aku lakukan beberapa bulan, sebelum mas ali akhirnya memutuskan untuk menikahiku..hehe...
yang sekarang terasa adalah, semua benar adanya. kebiasaan dan karakter kami yang kadang terbalik, terutama saat emosi sedang merajai...
childish ku seakan tak mau pergi, maunnya dimanja dan dimengerti terus.
seringkali saat itu aku lupa, bahwa suamiku juga adalah manusia. bukan seorang yang tanpa rasa. ada saat dimana aku pun harus belar untuk mengerti.
tak selalu seorang suami adalah pria tanpa perasaan. bahkan disaat ia selalu mengaku bahwa rasio harus selalu diutamakan. tapi ia juga punya rasa....
saat bulan demi bulan dilewati, ternyata aku menyadari bahwa cinta memang harus diperjuangkan. bahkan ketika sudah dimiliki.
ketika hati ini aku buka dengan menyelami hati dan fikirannya. untuk diam sejenak sebelum mengumbar kata-kata negatif...
lalu ucapkan kata-kata pengertian...
dan satuu kata kunci utama, adalah : selalu penurut! taat pada suami...
maka semua terasa begitu ringan,
dan saat itu aku sadari, bahwa ia jauuuh lebih pengertian daripada aku.
bahwa benar, seorang istri adalah bak tulang rusuk yang bengkok....
ia bukan hanya pemimpin, tapi suamiku juga seorang yang berjiwa besar...
rasa kami semakin menguat, setelah es batu itu meleleh...
aku semakin merasakan erat genggamannya...
aku semakin menatap teduh di matanya....
dan aku semakin cinta, pada suamiku tersayang...
Ya Rabb, ajarkan kami tuk lebih pandai bersyukur,
nikmatMU sungguh besar kami terima,
ridhoi kami bahagia dunia akhirat, ya Rabb...
